PANGANDARAN, (KP-ONLINE).- Obat-obat yang diberikan kepada pasien di Puskesmas di KabupatenPangandaran biasanya hanya obat generik. Melihat kondisi itu, Bupati Jeje ingin mengubahnya. Semua obat-obatan di Puskesmas harus berkualitas dan tidak boleh kosong.
“Obat-obatannya diganti. Harus yang bagus dan berkualitas. Apalagi sampai kehabisan stok obat,” ujar Jeje, Jumat, (1/11/2019).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kab Pangandaran drg Yani AchmadMarzuki mengatakan, sebenarnya di puskesmas-puskesmas tidak kekurangan obat, justru Dinas Kesehatan sedang mencari solusi.
“Anggaran itu kan sebagai pembanding. Di tahun 2018 itu anggaran untuk pengadaan obat sebesar 5,6 miliar, di 2019 itu 2,6 miliar dan diperubahan ada 500 juta,” ujar Yani.
Sementara di program JKN kata Yani masih ada anggaran Rp 1 miliar lagi, maka teman-teman di puskesmas bisa menggunakan anggaran dari JKN untuk menambah persediaan obat-obatan.
“Kan kebutuhan obat-obatan di puskesmas itu berbeda-beda. Misalnya, kalau persediaan obat-obatan di Puskesmas Sidamulih kosong, itu bisa mengambil obat-obatan di Puskesmas Manunjaya, itu bisa dikomunikasikan untuk minta ditransfer, begitu,” tutur Yani.
“Misalnya obat untuk penyakit jantung sedang kosong, trus dikasih obatyang lain yang penting asal sembuh, itu jelas tidak boleh, itu melanggar, apalagi kita sesang dinilai untuk akreditasi terhadappuskesmas oleh Kementerian Kesehatan,” ujarnya. (Agus Kusnadi)***