Senin, 18 Januari 2021
  • Pikiran Rakyat
  • Kabar Banten
  • Kabar Cirebon
  • PRFM
  • Galamedia
  • Granesia
HU Kabar Priangan
Berlangganan Koran Digital
No Result
View All Result
No Result
View All Result
HU Kabar Priangan
No Result
View All Result
Home Ekonomi & Bisnis

IPB Lakukan Kajian Ekonomi dan Pangan di Indonesia Akibat Dampak Covid-19

Kabar Priangan by Kabar Priangan
6 Juni, 2020 21:48
in Ekonomi & Bisnis, Headline
0
IPB Lakukan Kajian Ekonomi dan Pangan di Indonesia Akibat Dampak Covid-19
31
SHARES
345
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BOGOR, (KP-ONLINE).- Dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi dirasakan cukup masif sebagai akibat dari pembatasan pergerakan masyarakat baik internasional maupun lokal.

Untuk mengetahui dampak ekonomi dan pangan di Indonesia, maka Institut Pertanian Bogor (IPB), melalui tim yang diketuai Dr. Widyastutik dengan anggota R.Dikky Indrawan, Ph.D, Dr. Heti Mulyati, dan Syarifah Amaliah,M.App.Ec, melakukan kajian ekonomi dan pangan dengan menggunakan pendekatan Computational General Equlibrium (CGE) recursive dynamic.

Hasil kajian tersebut disampaikan melalui acara webinar The 13th IPB Strategic Talk yang diselenggarakan oleh Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis (DPIS), IPB University.

Pemaparan hasil kajian ditanggapi oleh dua orang ahli sebagai pembahas yaitu Prof. Hermanto Siregar dan Prof. Bustanul Arifin. Acara juga menghadirkan Menteri PPN/Kepala Bappenas sebagai Keynote Speaker, dan dibuka dengan sambutan oleh Rektor IPB University, Prof. Arif Satria dan Dekan FEM, IPB University Dr. Nunung Nuryartono.

Presentasi Tim Peneliti yang diwakili oleh Dr. Widyastutik menyampaikan, empat skenario yang dikaji dalam model CGE ini, antara lain: skenario berat, skenario sangat berat, skenario sangat berat dengan dampak pesimis dari pemberian stimulus ekonomi, dan skenario sangat berat dengan dampak optimis dari pemberian stimulus ekonomi.

Menurut Widyastutik, simulasi menangkap guncangan dari sisi penawaran dan permintaan mencakup penurunan produktivitas sektor pertanian, manufaktur dan jasa, risiko jika terjadi fenomena iklim ekstrim seperti El Nino, guncangan permintaan ekspor, stimulus jaringan pengaman sosial, transfer payment serta fenomena migrasi kota ke desa.

Keempat skenario tersebut, kata Widyastutik, memprediksi dampak terhadap ekonomi melalui indikator makro, indikator sektoral, sektor pertanian, distribusi pendapatan rumah tangga dan dampak pada wilayah produsen dan konsumen pangan.

Hasil simulasi dari keempat skenario tersebut, lanjut Widyastutik, menunjukkan kemungkinan penurunan ekonomi yang cukup berat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

Stimulus ekonomi berupa bantuan sosial (bansos) khususnya untuk masyarakat di pedesaan, diperlukan dalam jangka pendek untuk menahan kemungkinan penurunan ekonomi makro, sektoral dan dampak terhadap rumah tangga.

“Stimulus ekonomi di pedesaan sangat diperlukan untuk menyelamatkan sektor yang bergerak khususnya pangan,” katanya, Sabtu (6/6/2020).

Dikatakannya, sektor pangan selain memenuhi kebutuhan akhir (final demand) bagi rumah tangga, juga menjadi input bagi sektor lainnya dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang makanan olahan.

Urgensi kebijakan untuk memprioritaskan logistik bahan pangan (lebih dari 70%) sangat diperlukan. Selain itu, jaminan ketersediaan input pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan sarana prasarana pertanian juga sangat diperlukan untuk menjamin operasional sektor pertanian.

“Kebijakan bansos, relaksasi kredit, subsidi bunga kredit untuk input di sektor pertanian menjadi salah satu pilihan kebijakan bagi pemerintah,” katanya.

Ditegaskannya, inovasi dalam produksi pertanian berbasis digital merupakan alternatif pilihan ketika diterapkan physical distancing seperti greenhouse maupun open field.

“Pada sektor peternakan dan perikanan, kebijakan yang dapat dilakukan adalah bantuan pakan ternak, alat tangkap dan sarana dan prasarana perikanan,” ujarnya.

Inovasi berbasis digital juga dapat dilakukan dalam pemasaran baik untuk sektor pertanian maupun UMKM olahan makanan lainnya. Selain itu, sektor tanaman pangan ini juga menjadi basis bagi penyerapan tenaga kerja.

Hal yang sama juga dialami berbagai sektor pertanian lainnya seperti peternakan dan perikanan. Optimalisasi kartu pra pekerja menjadi mitigasi terhadap penurunan konsumsi dan pendapatan rumah tangga di pedesaan maupun perkotaan.

Alternatif kebijakan lain adalah kebijakan jaringan pengaman sosial dan pengalihan peruntukan dana desa. Dana desa dapat menjadi program padat karya berlandaskan prinsip transparan dan akuntabel.

“Tanpa adanya stimulus ekonomi, terlihat bahwa wilayah-wilayah sentra dan non-sentra produksi pangan menunjukkan dampak penurunan yang cukup besar. Stimulus ekonomi mampu menahan laju dampak penurunan terhadap produksi pangan,” ungkapnya.

Sementara mengenai ketersediaan stok pangan Prof. Bustanul Arifin mengatakan, stok beras kita pada Bulan Juni 2020 sudah mulai menipis yakni 1,5 juta ton. Diperkirakan hingga Bulan Agustus stok beras akan menggerus di masyarakat, selanjutnya titik kritis akan terjadi pada Bulan November-Januari 2021.

Sedangkan dalam upaya menjaga ketersediaan stok pangan hingga Februari 2021, Prof. Hermanto Siregar menyarankan, agar memanfaatkan semua potensi yang ada diantaranya memanfaatkan lahan pekarangan rumah, lahan pasang surut dan lahan tidak produktif.

Selanjutnya memberikan stimulus yang lebih jelas dan efektif yakni memberikan benih dan pupuk bagi petani.

Skenario yang dapat dilakukan untuk menyerap tenaga kerja adalah menumbuhkan sektor pertanian di desa dengan menggunakan inovasi dan teknologi padat karya, melakukan pengolahan dan prosesing untuk menambah nilai tambah di setiap komoditas.

“Terdapat banyak sektor yang dapat dijadikan tumpuan untuk menghidupkan sektor lainnya,” ujarnya.

Dalam hal perbaikan logistik pangan di kondisi Covid-19, Dr. Heti mengatakan, logistik ada dua yaitu logistik kaitannya dengan business as usual dan logistik yang kaitannya dengan kemanusiaan. Yaitu khusus menangani masyarakat yang rentan.

“Logistik secara bisnis ada hal-hal yang perlu kita siapkan dari sisi transportasi, distribusi, dan inventori serta cold chain,” katanya.

Sementara Rektor IPB Arif Satria menyatakan, pada prinsipnya IPB terus mendorong agar kebijakan yang ada di Indonesia baik kebijakan stimulus, PSSB, relaksasi apapun harus berbasis pada saintifik, agar kebijakan yang diambil lebih akurat, tepat dan efektif sekaligus memberikan solusi.

“Science-based policy sudah menjadi keniscayaan,” ujarnya.

Dikatakannya, hasil-hasil riset diatas menyebutkan efektivitas stimulus ekonomi akan menjadi kunci sejauh mana Indonesia akan pulih atau tidak dari krisis ini.

“Berkat kolaborasi dari kita semua Perguruan Tinggi, Pemerintah dan para pengusaha akan terwujud pemulihan. Dan lebih penting lagi kita harus selamatkan desa sebagai Last Resort dan sebagai tumpuan hidup masyarakat Indonesia,” katanya.

Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, dalam acara Strategic Talk ini mengatakan, bahwa besarnya dampak ekonomi membutuhkan langkah antisipasi yang besar dan cepat.

Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani dampak covid yaitu Kebijakan stimulus diberikan untuk mengurangi dampak ekonomi.

Terutama pada kelompok rentan dan dunia usaha supaya tidak sampai pada kebangkrutan dan agar kehilangan kesejahteraan yang dirasakan masyarakat tidak melebihi batas toleransi.

Ada empat tahap respon kebijakan menghadapi Covid-19 yaitu penguatan fasilitas kesehatan, melindungi kelompok masyarakat rentan dan dunia usaha, mengurangi tekanan sektor keuangan dan program pemulihan ekonomi pasca Covid.

“Arah kebijakan pasca Pendemi Covid-19 diantaranya revitalisasi sistem pangan, pemenuhan kebutuhan pasar dan pemulihan lapangan kerja di sektor pertanian dan perikanan,” ungkapnya. (Erwin RW)***

Previous Post

Dinilai Ribet, PPDB SMA/SMK di Garut Dikeluhkan Orangtua Siswa 

Next Post

Maksud Hati Hindari Pemeriksaan, Calon Pengunjung Obwis Pangandaran Malah Terjebak di Sawah

Next Post
Maksud Hati Hindari Pemeriksaan, Calon Pengunjung Obwis Pangandaran Malah Terjebak di Sawah

Maksud Hati Hindari Pemeriksaan, Calon Pengunjung Obwis Pangandaran Malah Terjebak di Sawah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan

23 Mei 2020
KPK Panggil Anak Rhoma Irama Terkait Dugaan Korupsi di Banjar, Begini Penjelasannya

KPK Panggil Anak Rhoma Irama Terkait Dugaan Korupsi di Banjar, Begini Penjelasannya

17 Januari 2021
Coretan Siswa Asal Pangandaran Saat Rindu Masa Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

Coretan Siswa Asal Pangandaran Saat Rindu Masa Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

3 Juni 2020
Siswa Pangandaran Ikut “Perangi” Covid-19

Siswa Pangandaran Ikut “Perangi” Covid-19

9 April 2020
Diduga Oleng, Motor Vespa Kuning Hantam Mobil yang Sedang Parkir di Ciamis

Diduga Oleng, Motor Vespa Kuning Hantam Mobil yang Sedang Parkir di Ciamis

18 Januari 2021
Tiga Orang Kepala Sekolah di Kota Banjar Terkonfirmasi Positif Covid-19

Tiga Orang Kepala Sekolah di Kota Banjar Terkonfirmasi Positif Covid-19

18 Januari 2021
Kembali Bertambah 13 Orang Pasien Positif Covid-19, Pemkot Banjar Akan Tambah Ruang Isolasi

Kembali Bertambah 13 Orang Pasien Positif Covid-19, Pemkot Banjar Akan Tambah Ruang Isolasi

18 Januari 2021
Selain Virus Covid-19, Masyarakat Banjar Diingatkan Waspada Penyakit DBD

Selain Virus Covid-19, Masyarakat Banjar Diingatkan Waspada Penyakit DBD

18 Januari 2021

BERITA TERBARU

Diduga Oleng, Motor Vespa Kuning Hantam Mobil yang Sedang Parkir di Ciamis

Diduga Oleng, Motor Vespa Kuning Hantam Mobil yang Sedang Parkir di Ciamis

18 Januari 2021
Tiga Orang Kepala Sekolah di Kota Banjar Terkonfirmasi Positif Covid-19

Tiga Orang Kepala Sekolah di Kota Banjar Terkonfirmasi Positif Covid-19

18 Januari 2021
Kembali Bertambah 13 Orang Pasien Positif Covid-19, Pemkot Banjar Akan Tambah Ruang Isolasi

Kembali Bertambah 13 Orang Pasien Positif Covid-19, Pemkot Banjar Akan Tambah Ruang Isolasi

18 Januari 2021
Selain Virus Covid-19, Masyarakat Banjar Diingatkan Waspada Penyakit DBD

Selain Virus Covid-19, Masyarakat Banjar Diingatkan Waspada Penyakit DBD

18 Januari 2021
HU Kabar Priangan

Terbaik dan Berpengaruh

Follow Us



website statistics

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© Copyright 2010 - 2019 PT. Berkah Pikiran Rakyat. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • KABAR PRIANGAN
    • BANDUNG
    • BANJAR
    • CIAMIS
    • GARUT
    • PANGANDARAN
    • SUMEDANG
    • TASIKMALAYA
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • EKONOMI & BISNIS
  • OLAH RAGA
  • KIPRAH

© Copyright 2010 - 2019 PT. Berkah Pikiran Rakyat. All rights reserved.

error: Sytem Error !!!