Warga Cimahi Antusias Sambut OPM

- 21 Mei 2019, 18:07 WIB
IMG-20190521-WA0054
IMG-20190521-WA0054

AKSARAJABAR.COM,CIMAHI --Warga Kecamatan Cimahi Utara menyambut antusias operasi pasar murah (OPM) yang pertama digelar di Kota Cimahi, Selasa (21/5). Sebanyak 1.800 paket yang disediakan ludes dalam kurun waktu dua jam.

Dalam OPM yang digelar, setiap warga mendapat jatah satu kupon paket yang dijual dengan harga Rp60 ribu yang terdiri dari beras sebanyak 5 kilogram, gula pasir 3 kilogram, dan minyak goreng kemasan 3 liter.

Disampaikan Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna, dirinya memberikan apresiasi kepada Disperindag Provinsi Jabar dan Bulog Divre Jabar yang bekerja sama dengan Pemkot Cimahi dalam menyelengarakan kegiatan OPM di Kota Cimahi.

"Insya Allah, kegiatan ini bermanfaat karena menyediakan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu," kata Ajay.

Diterangkan Ajay, paket sembako yang dijual di OPM harganya lebih murah dibanding harga di pasaran karena mendapat subsidi. Seperti halnya beras jenis premium dijual Rp6.500 perkilogram, gula pasir Rp7.000 perkilogram, dan minyak goreng Rp7.500 perliter.

"Operasi pasar murah bertujuan meringankan sebagian beban masyarakat rumah tangga miskin (RTM) dengan memberikan harga beli yang lebih rendah daripada harga pasar," ungkapnya.

Selain di Cimahi Utara, OPM serupa rencananya akan digelar di Kecamatan Cimahi Tengah untuk 1.800 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan Cimahi Selatan sebanyak 2.400 RTS.

Kepala Disperindag Jabar, Arifin Soedjayana mengatakan, Pemprov Jabar menyediakan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk menyelenggarakan OPM di 27 kabupaten/kota di Jabar dengan sasaran mencapai 222,054 RTM. OPM yang digelar pada pertengahan bulan Ramadan ini hanya bisa membantu untuk sekitar 10 persen RTS di Jabar.

"Warga kurang mampu di Jabar mencapai 2,3 juta, jadi ini hanya 10 persennya. Nah, jika masing-masing kabupaten/kota juga menganggarkan, makin memperbanyak RTM yang mendapatkan subsidi," ucapnya.

Diharapkan Arifin, sembako yang sudah didapatkan para RTM tidak dijual belikan kembali dengan alasan ingin mendapatkan keuntungan lebih.

"Harga setiap paket Rp 136 ribu, tapi warga cukup membayar Rp60 ribu. Kalau saya bayar Rp 100 ribu, berarti sudah punya keuntungan Rp40 ribu. Nah, itu yang harus dijaga karena jadi tidak mengena sasarannya," tandasnya. (Alvin/tiara)

Editor: Alvin Iskandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x