TASIKMALAYA, (KP ONLINE).- Hingga hari ke 5 pencarian, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan korban longsor di kampung palasari Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.
Incident Commander (IC), Letkol (Inf) Imam Wicaksana mengatakan, pihaknya terpaksa menjebol jembatan untuk mempermudah dalam mengevakuasi material longsor yang menumpuk dengan ketebalan kurang lebih 7 hingga 10 meter.
Tujuan menjebol jembatan untuk membuang material longsoran dan mengalirkan aliran air. Hal ini karena aliran air tersumbat akibat, aliran yang ada tersumbat oleh batang pohon dan material batu tepat di bawah jembatan.
Selain itu akan membangun dinding penahan tanah berupa beronjong agar lumpur tidak menutupi saluran.
“Saat ini material tanah sudah berhasil dievakuasi 20 hingga 30 persen,” ucap Letkol (Inf) Imam Wicaksana kepada wartawan, Selasa (3/3/2020).
Menurutnya, adapun dalam pencarian korban, saat ini bergeser. Hal ini berdasarkan informasi diperkirakan saat terjadi longsor korban sedang membetulkan saluran air yang posisinya di sekitar tengah longsoran.
Selain itu, berdasarkan keterangan keluarga dan warga, setiap pagi korban sudah biasa selalu membetulkan saluran air yang posisinya tepat di tengah lokasi longsor.
Adapun terkait alat berat, selama ini belum ada tambahan. Namun pihaknya sudah menyiapkan 3 bechoo dan 2 alat berat lainnya yang seandainya diperlukan bisa segera didatangkan.
Karena permasalahannya, jika terlalu banyak alat berat di sini dikhawatirkan membahayakan. Karena kondisi tanah di lokasi masih sangat labil. “Untuk itu alat berat stand bye dan jika dibutuhkan bisa segera datang,” tuturnya. (Ema Rohima)***