Keterangan foto : PERAJIN tempe di “Blok Tempe” Parunglesang Kelurahan /Kec / Kota Banjar, Heri Suhaeri (52) merasakan kelimpungan akibat kenaikan harga kedelai impor dipasaran selama ini, Senin (4/1/2021) / D. Iwan
BANJAR, (KP-ONLINE).-Harga kacang kedelai impor asal Amerika Serikat terus meroket. Kenaikan harga ini berlaku dipasaran Kota Banjar juga belakangan ini. Sejumlah perajin tempe dan tahu di Kota Banjar merasakan kelimpungan. Seiring naiknya harga kacang kedelai ini saat masyarakat terjepit ditengah perekonomian serba sulit dan pandemi Covid-19.
Seorang perajin tempe ” Blok Tempe” Lingkungan Parunglesang, Kelurahan / Kec / Kota Banjar, Heri Suhaeri (52), harga kedelai impor yang berlaku dipasaran sekarang Rp 9.300 / per kg.
“Sebelumnya harga kedelai impor Rp 6.900 / kg. Saat ini melonjak menjadi Rp 9.300 / kg atau naik Rp 2.400 / kg ,” ujar Heri, Senin (4/1/2021).
Lebih lanjut dia menyatakan, belum ada niat mogok jualan tempe. Menyusul usaha jualan tempe sudah turun temurun dan tidak ada usaha lain, selain jadi perajin tempe.
“Saat situasi harga kedelai normal, sekali produksi rata-rata 1,5 kuintal. Sejak harga kedelai mengalami kenaikan, produksi pun langsung dikurangi menjadi 1 kuintal per hari ,” ujar Heri, yang mengaku menekuni jadi perajin tempe sejak masih bujangan, 30 tahun lalu.
Akibat kenaikan harga kedelai, diakui dia, saat ini dirinya berupaya mempertahankan harga tempe dipasaran, tetap normal Rp 2000 / batang.
“Harga tempe di tingkat konsumen dipertahankan Rp 2000 / batang dengan ukuran yang diperkecil. Misal dari biasanya panjang 20 cm dikurangi menjadi 18 cm ,” ujar Heri.
Pada kesempatan dia mengakui, produksi tempe menggunakan kedelai impor lebih berkualitas. Karena, ukuran kedelai lebih besar-besar dibanding kedelai lokal.
Di tempat terpisah, seorang pedagang kedelai impor di Pasar Banjar “Berkah Mandiri” , Ny. Iin, mengakui, kendati harga kedelai impor dipasaran mengalami kenaikan, permintaan konsumen kedelai tak berkurang yang datang ke kiosnya di Pasar Banjar selama ini.
“Jika dirata-ratakan kedelai yang terjual selama ini, mencapai 4 ton / hari. Kondisi penjualan itu relatif stabil. Mungkin karena kedelai jadi kebutuhan pokok perajin tempe dan tahu ,” ujar Ny. Iin.
Diakui dia, saat ini menjual kedelai di kios Pasar Banjar sebesar Rp 9.200 atau naik Rp 2.200 per kg.
“Harga kedelai tahun 2013 lalu, sempat melonjak sampai Rp 9.400 per kg. Artinya kenaikan harga kedelai Rp 9.200 sekarang ini, masih dibawah harga yang berlaku tahun 2013 lalu ,” ujar Ny.Iin. (D.Iwan)***