TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).- Kabupaten Tasikmalaya dikenal dengan julukan Kota Santri. Pasalnya, di wilayah ini banyak sekali pondok pesantren dan mayoritas warganya yang nyantri. Bahkan, Kabupaten Tasikmalaya juga menjadi destinasi wisata religi.
Salah satunya, Pondok Pesantren Suryalaya yang menjadi sebagai destinasi wisata religi andalan. Ribuan jamaah yang datang tidak hanya dari daerah sekitar, tetapi dari berbagai penjuru Indonesia.
Terlebih saat manaqib atau dzikir akbar guna meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Manaqib juga merupakan majmaul-khoir atau tempat berkumpulnya segala kebaikan, di antaranya silaturahmi. Para ikhwan bisa bersilaturahmi dengan ikhwan lain yang berlainan daerah. Dengan demikian, ikatan persaudaraan umat Islam semakin kuat.
Kegiatan ini berdampak baik tidak hanya dari sisi religi. Tetapi di sisi ekonomi juga dapat menyejahterakan masyarakat sekitar. Sebab, banyak jamaah yang hadir pada kegiatan tersebut. Bahkan ada yang menginap di rumah warga yang difungsikan sebagai rumah singgah.
Salah satunya rumah singgah di Jalan Raya Pagerageung, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya tepatnya depan SMPN 1 Pagerageung. Di rumah singgah tersebut menyediakan tempat penginapan untuk para jamaah yang hendak beristirahat dengan biaya seikhlasnya.
“Saya sengaja membuka rumah singgah bagi jamaah atau wisatawan umum, yang hendak menginap,” kata pemilik rumah singgah, H. Odi Kadarusman kepada wartawan, Jumat (21/2/2020).
Menurutnya, untuk fasilitas yang ada di tempat ini cukup memadai untuk dijadikan beristirahat bagi jamaah atau wisatawan umum. Di Rumah Singgah ini selain setiap kamar dengan kapasitas 10 orang, juga disediakan musala, tempat makan dan toilet yang bersih. Sedangkan untuk harga sewa, tidak ditarif namun seikhlasnya.
Ini sebagai dukungan dalam memajukan dan menghidupkan potensi wisata religi. Jangan sampai jamaah atau wisatawan yang datang kebingungan saat akan menginap. Tentunya, wisatawan utamanya dari kalangan keluarga merasa terbantu dengan adanya rumah singgah. Selain karena alasan lebih murah dibandingkan dengan menginap di hotel, juga dekat dengan obyek wisata religi.
“Dengan adanya rumah singgah ini, mudah-mudahan bisa semakin menjadi daya tarik wisatawan dan memberi dampak yang lebih luas dalam mengembangkan wisata religi,” ungkapnya.
Sementara itu, beberapa jamaah mengaku senang dengan adanya rumah singgah, apalagi untuk jemaah rombongan. Dengan menyewa rumah singgah, bisa mendafatkan semua fasilitas tentunya harga lebih murah. Terutama berdekatan dengan lokasi tujuan. (Ema Rohima)***