Ketua PHRI Sumedang H. Nana Mulyana.*
SUMEDANG,(KP-ONLINE).-Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, dinilai lamban dalam menyikapi persoalan Covid-19.
Padahal masalah Covid-19 ini, sedikit banyak akan berdampak terhadap para pelaku usaha wisata seperti usaha hotel, restoran, dan juga perusahaan perjalanan wisata.
Atas dasar itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang meminta agar Disparbudpora dapat segera mengambil langkah kongkrit untuk menindaklanjuti persoalan virus Covid-19 supaya tidak merugikan terhadap usaha hotel dan restoran.
Misalnya, dengan cara mengumpulkan para palaku usaha seperti PHRI, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia, dan para General Manager Hotel yang berada di wilayah Sumedang, untuk diberikan sosialisasi mengenai Covid-19.
“Seharusnya setelah munculnya kasus Corona, Disparbudpora langsung cepat tanggap mengambil langkah kongkrit, dengan cara menyosialisasikan masalah Corona ini kepada kami sebagai para pelaku usaha,” kata Ketua PHRI Kab. Sumedang H. Nana Mulyana, Kamis (12/3/2020).
Karena bagaimanapun juga, hotel-hotel dan perjalanan wisata ini merupakan salah satu pintu masuk bagi orang-orang yang berpotensi membawa atau menyebarkan virus Corona ke wilayah Sumedang.
Idealnya, lanjut Nana, Disparbudpora ini harus segera membentuk Satgas dan Crisis Center di hotel-hotel guna mendeteksi kondisi kesehatan para tamu yang datang ke hotel.
Supaya ketika ada tamu yang datang ke hotel, Satgas bersangkutan bisa mendeteksi semua tamu itu dengan alat pendeteksi kesehatan.
“Jadi semua tamu yang datang ke hotel itu nantinya kan bisa terdeteksi. Hasil deteksi tersebut akan terkoneksi langsung dengan crisis center,” ujar Nana.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Disparbudpora Kab. Sumedang Hari Trisantosa, menyebutkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini memang berencana akan mengumpulkan para pelaku usaha yang berada di bawah binaan Disparbudpora.
“Kami juga sudah memiliki rencana akan mengumpulkan PHRI dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata. Tapi paling nanti setelah lounching Alun-alun Sumedang selesai. Soalnya sekarang kami masih sibuk mempersiapkan untuk acara lounching ini,” kata Hari.
Adapun terkait pengadaan alat untuk pendeteksi kesehatan, pihaknya mungkin harus koordinasi dulu dengan Dinkes Sumedang, dikarenakan alat pendeteksi tersebut memang masih terbatas.
“Keluhan dan masukan itu, nanti akan kita koordinasikan juga dengan pihak Dinkes,” katanya. (Taufik Rochman)***
Ketua PHRI Sumedang H. Nana Mulyana