ASEP MS/Jamaah Masjid Agung Kota Tasikmalaya tetap melaksanakan Salat Jumat dengan khusyu, Jumat (20/3/2020).*
TASIKMALAYA, (KP ONLINE).- Maraknya isu virus corona, tak mempengaruhi DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya, pada Jumat (20/3/2020) tetap melaksanakan ibadah salat Jumat.
Hanya jamaahnya tak sebanyak pada hari hari biasa. Selain itu jarak atau jajaran mustami, juga direnggangkan dan mayoritas jamaah membawa sajadah sendiri dari rumah.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman yang ikut berjamaah salat Jumat di Masjid Agung Kota Tasikmalaya sempat memberikan wejangan terkait pencegahan mewabahnya virus corona.
“Kami minta kesadaran masyarakat untuk bersama sama melakukan upaya mencegah mewabahnya virus corona di Kota Tasikmalaya.
Kami Pemerintah sudah berupaya dengan berbagai cara agar virus tersebut bisa diantisipasi,” ujar Budi.
Dikatakan Wali Kota di Kota Tasik angkanya terus bertambah walaupun statusnya masih Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Kemarin ada warga yang masih berstatus ODP sebanyak 22 orang. Hari ini jumlahnya naik dua kali lipat menjadi 43 orang. Bahkan dua orang dinyatakan PDP.
“Kita semua harus prihatin dengan kondisi saat ini, Namun begitu, saya berharap masyarakat tetap tenang karena status PDP masih belum tentu positif serangan virus corona. Yang terpenting kita tetap berdoa kepada Allah agar bangsa ini diselamatkan dari semua mara bahaya termasuk wabah virus corona,” ujar Budi.
Khotib jumat yang juga Ketua Dewan Masjid (DMI) kota Tasikmakaya KH. Udin Syadudin dalam khutbahnya mengajak semua umat muslim di Kota Tasikmalaya untuk selalu berdoa, bermunajat dan berzikir memohon perlindungan Allah SWT agar warga Kota Tasikmalaya khususnya terhindar dari virus corona.
Udin juga mengimbau agar umat muslim Tasikmalaya setiap melaksanakan salat fardhu dibarengi dengan melakukan doa qunut nazilah guna memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari segala marabahaya di muka bumi ini.
” Kita jangan luput berdoa, semua tergantung kehendak Allah, jika Allah menghendaki, besok lusa penyakit ini bisa hilang dari muka bumi ini,” katanya.
Pemantauan di lapangan, walau kepadatan jemaah Jumat tidak seperti biasanya, namun jemaah yang datang masih tergolong cukup banyak. Mereka rata-rata mengaku kurang afdol kalau tidak melaksanakan salat Jumat di Masjid.
“Meski sudah ada anjuran MUI Pusat, tapi kami masih khawatir jadi dosa. Makanya tetap jumatan tapi berupaya menjaga diri saja,” kata Adi (33), seorang warga Jalan Saptamarga, Kecamatan Cihideung.(Asep MS)***