TASIKMALAYA, (KP-ONLINE),- Harga komoditas sayuran jenis cabe di beberapa pasar tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya terus mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan ke Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Senin (11/1/2021), harga cabai jenis cabai rawit domba harganya mencapai Rp 90.000 per Kg.
Padahal menurut pedagang, biasanya harga cabai rawit jenis domba harganya paling tinggi dijual Rp 30.000 per Kg. Selain cabe rawit jenis domba, komoditas sayuran yang harganya cukup tinggi adalah cabai merah kriting.
Harga cabai jenis itu kini dijual dengan harga Rp 60.000 per kg. Sedangkan untuk cabe merah lokal kini harganya justru menurun dibanding sebelumnya dimana harganya dijual Rp 30.000 per kg.
Salah satu pedagang di Pasar Cikurubuk, Eti (49 tahun) mengatakan, jenis cabai yang naiknya paling tinggi adalah cabai rawit jenis domba. Cabai rawit domba yang biasanya dijual dengan kirasan Rp 25.000 per kg hingga Rp 30.000 per kg, saat ini mencapai Rp 90 ribu per kg.
“Yang naiknya paling parah cabai rawit jenis domba. Pembeli juga jadi banyak yang mengeluh,” kata Eti, Senin (11/01/2021).
Menurut Eti, selama ini jenis cabai rawit domba lebih banyak dibeli masyarakat guna digunakan untuk bahan pengolah makanan ayam geprek, seblak, dan yang lainnya.
“Karena itu, pembeli umumnya membeli dalam jumlah banyak untuk diolah menjadi makanan dan dijual kembali,” ujarnya.
Eti menjelaskan, harga cabe sekarangmah bukan naik lagi pak tapi pidah harga sehingga harganya lebih pedas dibanding rasanya.
Ia menduga, kenaikan terjadi karena permintaan banyak dan suplai sedikit berkurang karena cuaca hujan sehingga banyak cabe yang gagal panen akibat tanamannya terserang hama busuk atau yang biasa disebut patek.
“Naiknya sudah 2-3 minggu belakang. Mungkin karena sudah memasuki musim hujan,” kata dia.
Sementara itu, pedagang lainnya di Pasar Cikurubuk Santi (25) mengatakan, harga sayuran jenis cabai di kiosnya juga mengalami kenaikan.
Akubatnya, jumlah pembeli cabai berkurang. Atas kondisi tersebut, Santi pun mengurangi jatah mengambil ke bandar cabai. Biasanya kata Santi, ia mengambil sebanyak 20 kilogram, saat ini dikurangi hanya setengahnya saja atau hanya 5 kilogram.
Santi menambahkan, kenaikan harga cabe saat ini merupakan yang tertinggi setelah terakhir naik cukup tinggi pada momen Lebaran lalu.Santi menambahkan, kenaikan cukup tinggi hanya terjadi pada komoditas cabai. Sementara harga komoditas sayur lainnya walau ada kenaikan namun relatif setandar.
Tingginya harga cabai dipasaran dibenarkan Kabid ketahanan pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Enung Nurteti. Menurut Enung tingginya harga komoditas cabai dipasaran saat ini diakibatkan berkurangnya pasokan cabai akibat cuaca hujan.
“Untuk pemenuhan kebutuhan cabai di Kota Tasik, 70 persennya masih berasal dari luar. Sehingga ketika petani di daerah penyuplai cabai gagal panen, pasokan ke pasar akan berkurang,” katanya.
Untuk itu kata dia, pihak dinas terus mendorong agar masyarakat mau berperan aktif dalam program pemanfaatan lahan pekarangan rumah melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) untuk ditanami palawija atau sayuran termasuk cabai guna pemenuhan kebutuhan sendiri.
“Kalau bagus, nantinya selain untuk konsumsi sendiri bisa juga untuk dibagikan ke tetangga dan lebihnya bisa dijual juga kepasar,” ujar Enung. (Asep MS)***