TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).-
Merasa prihatin melihat warga di wilayah hukumnya selalu kekurangan air bersih, apalagi di musim kemarau, Kapolsek Cineam, Polresta Tasikmalaya, AKP Semiyono rela merogoh kocek dari kantongnya sendiri untuk membuat sumur dan membeli mesin pompa air.
Selama ini jika musim kemarau tiba Polsek Cineam Polresta Tasikmalaya berupaya mendistribusikan air bersih bagi masyarakat di Kampung Sukahurip, Desa Mediasari, Kampung Neglasari, Desa Cijulang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Sejak curah hujan semakin rendah, kekeringan semakin meluas di setiap pelosok perkampungan.
Kapolsek Cineam Polresta Tasikmalaya AKP Semiyono mengatakan, kekeringan yang telah terjadi di Desa Mediasari dan Desa Cijulang selama ini sulit menemukan air bersih karena sumur dan sumber mata air yang biasanya itu didapatkan telah mengalami penyusutan luar biasa. Kebutuhan air bersih yang selama ini di distribusikan secara bertahap setiap harinya menggunakan mobil patroli.
“Ada dua desa di Kecamatan Cineam selama ini telah dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih. Sedangkan, untuk desa lainnya sudah mulai kekeringan termasuk ada sebagian lagi lahan persawahan ikut terdampak,” kata AKP. Semiyono kepada wartawan, Minggu (13/9/2020).
Menurutnya, pendistribusian air di dua Desa tersebut sudah dilakukannya hingga mencapai 31 ribu liter yang diangkut dengan menggunakan turn air di atas mobil patroli.
Air yang didistribusikan diperuntukan minum, masak, wudlu dan mencuci pakaian. Adapun keperluan untuk mandi, cuci dan kakus warga selama ini memanfaatkan air sungai meski kondisinya kotor.
“Setiap pendistribusian sebanyak 2.000 liter dan seharinya bisa 3 hingga 4 kali, serta itu sudah dilakukan dari bulan April sampai sekarang,” ujarnya.
Dikatakan dia, pendistribusian air bersih selama ini terus dilakukan mengingat ada beberapa warga yang terdampak cukup parah berada di Kampung Neglasari, RT 34 RW 04 dan lainnya. Namun, selama ini komunikasi dengan BPBD masih terus dilakukannya supaya mereka bisa secepatnya mengirimkan air bersih bagi warga sekitar mengingat kekeringan sudah meluas.
“Untuk sekarang ini memang mengiriman air bersih bagi masyarakat dari BPBD belum ada, namun kami tetap berupa mendistribusikan supaya mereka bisa menggunakan terutama kebutuhan sehari-hari mulai dari memasak, minum, wudhlu dan lainnya,” paparnya.
Dijelaskan Semiyono, selama pendistribusian air bersih, sudah menghabiskan 3 unit mesin pompa air yang dibeli dari uangnya sendiri. Selain itu dirinya juga membuat sumur dan membeli turn air yang sama dari kantongnya sendiri. Adapun untuk pendistribusian air bersih kepada warga dilakukan sendiri, terkadang oleh anggota yang bertugas piket.
“Jadi anggota yang bertugas piket, selain memberikan pelayanan, mengayomi, menjaga keamanan dan ketertiban, serta mendistribusikan air bersih kepada warga yang membutuhkan,” ungkapnya. (Ema Rohima)***