KABAR PRIANGAN -Dampak dari penyebaran virus corona pengunjung ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Garut selama tahun 2020 lalu turun drastis.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Garut, Hj. Lisnawati, mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19 ini mempengaruhi seluruh sektor kehidupan, seperti pemerintahan dan masyarakat.
Hal ini tentu saja sangat dirasakan oleh perpustakaan daerah, yang melayani masyarakat umum yaitu pengunjung turun drastis.
“Selama ini pengunjung berkurang, turun drastis. biasanya per tahun mencapai sekitar 30 ribu pengunjung. Akan tetapi selama pandemi covid sampai desember kemarin hanya sekitar 10 ribu pengunjung, Ya turunnya mencapai 60 persen lebih,” ujar Lisnawati, di Kantornya, Selasa (05/01/2020).
Selama Pandemi Covid-19, lanjut Lisnawati, memang pihaknya menutup sementara Perpusda untuk mengurangi kerumunan orang dan guna menekan penyebaran Covid-19.
“Jadi kami mengutamakan pelayanan kepada masyarakat itu yang memerlukan buku yang penting, seperti untuk mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, yang penelitian itu lebih diutamakan,” katanya.
Kalau untuk yang membaca di tempat kami tidak melayani karena itu menimbulkan kerumunan, karena ke perpustakaan itu biasanya berkerumun jadi pinginnya ngobrol.
Ia menyampaikan, kedepan pihaknya akan mencoba untuk membuka perpustakaan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kami berencana untuk membuka perpustakaan, tetapi di batasi pengunjungnya. Misalnya, biasa 200 orang per hari, kini berubah mungkin hanya 50 atau 20 orang perharinya, dan itu pun harus dengan protokol kesehatan, seperti harus pakai masker, cuci tangan dulu, terus waktunya juga mungkin kami batasi tidak lama dari biasanya,” tuturnya.
Menurut Lisnawati, banyak masyarakat yang bertanya terkait kapan dibuka kembali perpusda, namun sampai saat ini ia mengaku merasa takut dengan dibukanya perpusda menimbulkan kluster baru Covid-19.
“Ya betul, banyak masyarakat yang menanyakan, kapan buka, kapan kembali. namun) kami takut masyarakat nanti ada kluter-kluster baru lagi nanti di perpustakaan. Jadi untuk mencegah itu, kami hati-hati sekali. Kami akan kaji secara matang, tidak cepat cepat nunggu kondisi beberapa minggu ke depan“ ujar Hj. Lisnawati yang juga mantan sekretaris Disdukcapil tersebut.***