GARUT, (KP-ONLINE).-Pemerintah Kabupaten Garut harus mengubah hampir seluruh fokus dan konsep perencanaan pembangunan yang telah disusun pada tahun sebelumnya. Hal tersebut merupakan dampak penyebaran virus Corona yang sudah berlangsung lebih dari tiga bulan terakhir ini.
Demikian disampaikan Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut, Agus Ismail, yang biasa disapa Agis di ruang kerjanya, Kamis (28/05/2020).
Ia menuturkan, perubahan arah
pembangunan harus dilakukan baik yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), bahkan yang telah teranggarkan dalam APBD tahun 2020 pun merupakan keharusan. Hal itu sebagai konsekuensi dari kebijakan
pemerintah pusat dalam rangka mengatasi dampak wabah Covid 19. Agis menjelaskan , hampir seluruh kebijakan pembangunan dari pusat hingga daerah, kini diarahkan pada percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, khususnya difokuskan pada restrukturisasi pada pelayanan kesehatan. Karena, selain pandemi Corona merupakan hal baru yang bersifat masif secara nasional, juga belum diketahui sampai kapan wabah ini akan berakhir.
Menurut mantan Kabid Anggaran pada BPKAD Garut ini untuk Kabupaten Garut, dalam upaya pemulihan ekonomi akan
difokuskan pada core area bisnis di daerahnya, yakni bidang pariwisata,
pertanian, dan UMKM, ditopang dengan infrastruktur.
Sedangkan untuk program-program yang tertunda tahun ini, akan direstruktrisasi pada perencanaan pembangunan tahun 2021 mendatang.
“Program yang paling banyak tertunda di Tahun 2020 ini, tentunya pembangunan infrastruktur di Dinas PUPR yang mencapai sekitar Rp 200 miliar, dan ini tentunya akan kita restrukturisasi di Tahun 2021,” ujarnya.
Agis menyebutkan, pengurangan sumber-sumber pendàpatan Kabupaten Garut,jelas sangat berpengaruh pada realisasi program.
“Untuk Dana Alokasi Umum (DAU) saja pengurangannya mencapai Rp 147 miliar, belum lagi dana bagi hasil, belum dana provinsi, kalau kita hitung lebih dari Rp 200 milyar,” ucapnya.
Agis menjelaskan, kejadian ini tak hanya di Garut saja melainkan di seluruh daerah, baik di Jawa Barat maupun nasional hingga di belahan dunia lainnya.
“Makanya sekarang ini semua pihak fokus dalam penanganan Covid-19. Sampai kapan ini akan berlangsung? Semua juga tidak ada yang bisa menjawabnya. Ya mudah-mudahan kami berdoa penyebaran Covid 19 ini cepat berakhir,” katanya. (Dindin Herdiana).***