BANJAR,(KP-ONLINE).- Bidang Koperasi dan UKM di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjar, saat ini sedang getol melakukan pengawasan serta pembinaan kepada 91 Koperasi yang ada di Kota Banjar. Hal tersebut dilakukan agar koperasi yang ada di Kota Banjar sehat dan mendorong agar Rapat Anggaran Tahunan (RAT) lebih cepat dilaksanakan.
Kepala Bidang KUKM, Tatang Nugraha, SE., M. Si, mengatakan, dalam sehari ini ia bersama rekan kerjanya mendatangani lima koperasi dalam satu hari.
“Sehari ini kita rutin melaksanakan pengawasan dan pembinaan, mendorong agar semua koperasi melaksanakan RAT secepatnya bagi yang belum. Sehari kita berkunjung ke 5 tempat koperasi, dengan target 2 minggu bisa beres,” ucap Tatang.
Selain pengawasan dan pembinaan, Tatang juga menampung segala aspirasi dari para pengurus koperasi.
“Dari setiap koperasi itu memang ada kekurangannya dan keluhannya, diantaranya ingin mengadakan pelatihan-pelatihan tentang Menejemen koperasi, sistem akuntansi, serta teknologi informasi. Setelah kita tampung usulannya, nanti kita akan bahas dalam rapat serta kita aplikasikan,” terangnya.
Koperasi yang terbagi 5 jenis, diantaranya koperasi produksi, konsumsi, serba usaha, pegawai serta simpan pinjam tersebut, memang bukan tidak ada kendala dalam mengoperasikannya, seperti halnya, terkait teknologi informasi, dimana pasar induk yang memikiki koperasi, para anggotanya masih ingin mempergunakan laporan secara tertulis, meski aplikasi teknologi sudah ada.
“Memang tidak semua bisa dan mau mempergunakan teknologi informasi berbasis aplikasi, tetapi ada juga yang mau malahan, tetapi itu hanya masalah teknis saja, yang jelas koperasi masih dipertahankan. Terkait Bank Emok, saya melihat itu bukan dari Banjar, tetapi dari luar Banjar dan itu bukan kewenangan kita, hanya saja terkadang saya hanya memberikan saran saja,” tuturnya.
Perihal Bank Emok, Tatang lebih menyarankan ke program yang kini sedang digulirkan Provinsi Jawa Barat, yaitu Kredit Mesra (Masyarakat ekonomi sejahtera), namun diungkapkannya di Kota Banjar sendiri kurang peminatnya, karena adanya kelompok MTR (Masyarakat Tanpa Riba). “Dibandingkan Bank Emok, ya lebih baik kredit mesra, tanpa bunga dan agunan, dengan pola tanggung renteng,” himbaunya.(Agus Berrie)***