122.145 Orang Menganggur, Wabup Upayakan Pemulihan Ekonomi

- 22 Februari 2021, 21:11 WIB
WAKIL Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih saat menghadiri pelatihan kerja mandiri di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (22/2/2021). Kegiatan tersebut digelar oleh  Pemprov Jawa Barat, bekerja sama dengan Disnakertrans Kabupaten Cirebon.*  Ismail/KC Online
WAKIL Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih saat menghadiri pelatihan kerja mandiri di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (22/2/2021). Kegiatan tersebut digelar oleh Pemprov Jawa Barat, bekerja sama dengan Disnakertrans Kabupaten Cirebon.* Ismail/KC Online

PLUMBON, (KC).- Sebanyak 122.145 jiwa warga Kabupaten Cirebon menjadi pengangguran. Hal itu dampak dari pandemi Covid-19. Dengan demikian, Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih atau yang akrab disapa Ayu berupaya pulihkan ekonomi di daerahnya.
Hal itu disampaikan Ayu saat menghadiri pelatihan kerja mandiri di Balai Latihan Kerja (BLK), Disnakertrans Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon yang digelar pihak Pemprov Jawa Barat, bekerja sama dengan Disnakertrans setempat, Senin (22/2/2021).
"Dari 2,2 juta penduduk yang ada di Kabupaten Cirebon, 122.145 di antaranya masih nganggur. Program pelatihan ini sebagai salah satu solusi," kata Ayu.
Ia menjelaskan, sesuai amanat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pemerintah daerah harus berupaya keras melakukan pemulihan ekonomi dan percepatan penanganan wabah covid-19. Untuk itu, pelatihan ini bisa menjadi program unggulan pihaknya.
"Latihan kerja ini harus menjadi program unggulan. Kami juga meminta dukungannya, peserta juga harus memberikan manfaat kepada yang lainnya selepas pelatihan," ungkap Ayu.
Artinya, lanjut Ayu, perlu kerja keras dan cerdas oleh pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran. "Salah satunya, harus bisa mendatangkan investor untuk berinvestasi di Kabupaten Cirebon dalam mengurangi pengangguran," katanya.
Seperti diketahui, ada sebanyak 30 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka nantinya diproyeksikan menjadi tukang cukur. Yang selama ini masih dianggap biasa. Mereka akan naik kelas, setara dengan pekerja profesional lainnya. Pelatihan sendiri dilakukan selama empat hari oleh tim dari sekolah cukur.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat, Taufik Garsadi mengatakan, selama ini tukang tukur yang masih dianggap biasa, harus naik kelas. Mempunyai sertifikat sesuai standar kompetensi kerja nasional.
"Di Cirebon angka penganggurannya sangat tinggi. Karena itu, kita latih puluhan warga kabupaten agar memiliki kompetensi. Artinya, ada teori yang harus dipahami, tidak hanya otodidak," ujar Taufik.
Menurutnya, banyak lapangan pekerjaan di Jawa Barat yang tidak bisa diakses oleh masyarakat karena tak memiliki keahlian, sehingga keahlian mencukur bisa menjadi salah satu solusi. "Ini peluang. Dan harus dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Cirebon," katanya.
Ia mengaku, pihaknya pun sudah menyarankan kepada ASN yang ada di Kabupaten Cirebon menjadi seorang pemilik barbershop. Nantinya, barbershop milik ASN bisa memperkerjakan puluhan warga yang dilatih menjadi kapster itu.
"Kalau pun tidak memiliki tempat, 30 warga ini bisa menjadi tukang cukur panggilan dengan memanfaatkan sistem online. Terpenting bisa mematuhi protokol kesehatan dan tukang cukur bisa naik kelas," katanya.(Ismail/Mamat/KC)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x