METODE pengobatan untuk hepatitis B ditentukan berdasarkan jenis infeksi yang diderita oleh pasien, apakah hepatitis B akut atau hepatitis B kronis. Berikut cara-cara pengobatan hepatitis yang bisa dilakukan di rumah.
Langkah Pengobatan Hepatitis B Akut
Tidak ada langkah penanganan khusus untuk mengobati hepatitis B akut, karena penyakit dan gejala yang muncul dapat hilang dengan sendirinya setelah 2-3 minggu tanpa harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun jika gejala yang muncul cukup parah, dokter akan meresepkan obat antivirus, seperi lamivudine.
Penderita hepatitis B akut dianjurkan untuk banyak istirahat, serta mengonsumsi banyak cairan dan makanan bernutrisi untuk mempercepat masa penyembuhan. Hepatitis B akut dapat berlangsung hingga 6 bulan.
Penderita hepatitis B akut yang sudah merasa sehat, belum tentu terbebas dari virus. Dokter menganjurkan agar pasien tetap menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin guna memastikan bahwa penderita sudah benar-benar terbebas dari virus.
1. Langkah Pengobatan Hepatitis B Akut
Pada pengidap hepatitis B akut, tidak ada pengobatan khusus yang dilakukan. Hal ini dikarenakan penyakit dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Namun, jika gejala yang muncul cukup parah, biasanya dokter akan meresepkan obat sejenis antivirus bagi pengidapnya.
Pengidap kondisi ini disarankan untuk lebih istirahat, mengonsumsi banyak cairan, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk mempercepat proses pemulihannya. Penyakit hepatitis B akut, biasanya akan bertahan selama enam bulan.
Jika pengidap kondisi ini sudah merasa sehat, virus hepatitis B yang ada di dalam tubuhnya belum tentu hilang sepenuhnya. Pada kondisi ini, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau perkembangan virus yang ada di dalam tubuh pengidap, sampai pengidap benar-benar terbebas dari virus.
2. Langkah Pengobatan Hepatitis B Kronis
Pada pengidap hepatitis B kronis, tes darah merupakan langkah awal dalam mendeteksi adanya virus dalam tubuh. Langkah pengobatan yang diberikan akan tergantung pada kondisi masing-masing pengidapnya. Biasanya, dokter akan meresepkan antivirus untuk melawan virus dalam tubuh.
Antivirus yang diberikan juga berguna dalam menurunkan risiko kerusakan hati, serta mencegah terjadinya komplikasi yang membahayakan. Beberapa antivirus yang biasanya diresepkan oleh dokter guna melawan virus hepatitis B dalam tubuh, yaitu adefovir, entecavir, telbivudine, lamivudine, dan tenofovir.
Perlu diketahui bahwa antivirus yang diberikan tidak dapat menghilangkan infeksi hepatitis B dalam tubuh. Antivirus yang diberikan berguna untuk mencegah terjadinya perkembangan virus. Pada pengidap hepatitis B, disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter. Dalam hal ini, kamu dapat langsung membuat janji kapan dan di mana saja dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc.
Jangan sampai telat ditangani, ya. Karena jika hepatitis B sudah menyebabkan kerusakan hati, fungsi organ hati bisa saja terganggu secara permanen. Jika hal tersebut terjadi, dokter biasanya akan menyarankan pengidap untuk menjalani prosedur transplantasi hati, yaitu prosedur yang dilakukan dengan mengganti organ hati yang rusak dengan organ hati yang sehat.
Penyakit hepatitis B kronis tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh pengidapnya. Namun, pengidap kondisi ini dapat mengupayakan hidup sehat dengan melakukan beberapa langkah berikut:
- Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol, karena kandungan dari keduanya akan berbahaya bagi hati.
- Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang untuk membantu menghilangkan racun dari dalam tubuh. Banyak minum air putih. Hindari konsumsi makanan mentah.
Berolahraga rutin, minimal tiga kali dalam seminggu. - Lakukan istirahat dengan cukup agar tubuh memiliki sistem imunitas yang kuat untuk melawan virus.
- Pemeriksaan teratur dibutuhkan untuk mengendalikan virus yang ada di dalam tubuh. Sebaiknya, pemeriksaan rutin dilakukan sebanyak satu atau dua kali dalam setahun, tergantung keparahan kondisi pengidap. Jangan khawatir, mengidap hepatitis B bukanlah akhir dari hidupmu, kamu masih dapat beraktivitas seperti biasanya dan memiliki kehidupan normal dengan penanganan yang tepat. (mrl/kabar-priangan.com)***