KABAR PRIANGAN – Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya wisatawan yang datang ke sejumlah objek wisata di Garut saat musim libur
Natal dan tahun baru (Nataru) yang abaikan protokol kesehatan.
Selain wisatawan, tingkat kesadaran pedagang di pasar juga masih kurang dlam penerapan protokol kesehatan.
“Saya memang telah mendapatkan banyak laporan terkait banyaknya wisatawan pada saat iburan Nataru kemarin yang abaikan protokol kesehatan. Kita tentu sangat prihatin dengan hal itu karena sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19,” ujar Rudy, Minggu (10/1/2021).
Banyaknya wisatawan termasuk dari luar yang datang ke sejumlah objek wisata di Garut pada musim libur Nataru kemarin menurut Rudy tentu merupakan hal yang sangat positif.
Kedatangan wisatawan sedikitnya bisa meningkatkan perekonomian warga termasuk pengelola objek wisata dan yang tinggal di kawasan wisata.
Namun di sisi lain, apabila para wisatawan abai terhadap protokol kesehatan, ini tentu sangat disesalkan.
Kedatangan mereka bisa menimbulkan
potensi tingkat kerentanan penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi, apalagi tak sedikit wisatawan yang datang dari luar daerah.
Dikatakan Rudy, laporan yang diterimanya menyebutkan banyak wisatawan yang mengabaikan protokol kesehatan saat berada di tempat wisata.
Mereka banyak yang tak menggunakan masker dan juga berkerumun sehingga tak memperhatikan aturan untuk menjaga jarak.
“Saking enjoy-nya saat berada di tempat wisata, tak sedikit wisatawan yang lupa kalau setiap saat Covid-19 mengancam mereka. Akibatnya, mereka pun
lupa untuk menerapkan protokol kesehatan sehingga menimbulkan kerentanan,” katanya.
Namun demikian, dengan tegas Rudy membantah jika dikatakan telah terjadi pembiaran oleh petugas atau Satgas Covid-19 di tempat wisata.
Menurutnya, petugas yang di lapangan sudah menjalankan tugasnya untuk melakukan pengawasan.
Tak hanya itu, petugas juga selalu mengingatkan para wisatawan agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan lebih dari itu, petugas juga telah
membagikan masker kepada wisatawan yang tak mengenakan atau membawa masker tapi memang tingkat kesadaran wisatawan yang masih kurang sehingga maih banyak yang mengabaikannya.
Ketidakpatuhan warga terhadap protokol kesehatan menurut Rudy bukan hanya terjadi di tempat wisata. Hal yang sama juga terjadi di pusat-pusat keramaian seperti pasar tradisional.
Rudy mencontohkan, belum lama ini dirinya sempat melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Mandalagiri, Kecamatan Garut Kota.
Hasilnya, ia mendapatkan masih banyak pedagang maupun pembeli di pasar tersebut yang juga mengbaikan protokol kesehatan.
“Saya telah melihat secra langsung bagaimana kondisi di pasar itu belum lama ini. Ternyata masih banyak pedagang maupun pembeli di pasar itu yang mengabaikan protokol kesehatan, banyak yang tak menggunakan masker,” ucap Rudy.
Jika dipresentasikan, tambahnya, tingkat kepatuhan warga dalam penerapan protokol kesehatan di Pasar Mandalagiri hanya mencapai 40 persenan.
Ini juga tentu sangat disayangkan dan sangat memprihatinkan padahal Pemkab Garut bersama unsur Forkopimda sudah berupaya maksimal untuk memberikan penyadaran terhadap warga.
Pada akhirnya, tandas Rudy, ia pun terpaksa bertindak tegas dengan mengancam para pedagang tak akan bisa lagi berjualan di tempat itu apabila
terus-terusan mengabaikan protokol kesehatan.
Hal ini terpaksa dilakukan agar warga benar-benar faham tentang pentingnya melaksanakan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 seperti ini.(Aep Hendy S)***