
PANGANDARAN, (KP-ONLINE).– Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus mampu menjadi pelopor dalam peningkatan pembangunan di daerah khususnya di pedesaan. Oleh karena itu, BUMDes harus dikelola secara handal dan profesional sehingga bisa berkontribusi bagi masyarakat setempat. Namun pada kenyataannya, saat ini keberadaan BUMDes masih belum optimal dalam membantu perekonomian di desa. Hal itu terutama karena masih rendahnya SDM pengelola BUMDes.
Hal itu terungkap dari kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Siliwangi (Unsil) di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, yang dilaksanakan belum lama ini.
Sebagaimana disampaikan Ketua Pelaksana PPM, Dr. Apip Supriadi didampingi anggota Gusti Tia Ardiani, masih belum berkembangnya BUMDes di lokasi kajiannya, bukan saja karena masih terbatasnya SDM pengelolanya, tetapi juga karena masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengembangan usaha/bisnis BUMDes di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.
Dijelaskan, dalam menunjang perekonomian desa memang ada beberapa lembaga ekonomi lainnya selain BUMDes. Di antaranya koperasi, lembaga perkreditan, dan kelompok tani. Di desa Cintaratu ada koperasi pertanian yang melakukan simpan pinjam padi dan juga koperasi PGRI oleh para guru setempat. Kemudian layanan kredit untuk buruh tani disediakan oleh Bank BRI berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di beberapa dusun, juga ada kelompok tani maupun kelompok peternak yang saling berbagi informasi pertanian serta peternakan. Mereka didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang datang secara berkala untuk mendampingi para petani di desa ini.
Namun pemanfaatan lembaga ekonomi BUMDes yang terdapat di Desa Cintaratu belum dilakukan secara optimal, walaupun secara kelembagaan sudah terbentuk. Masyarakat belum memanfaatkan kelembagaan tersebut dalam mendukung kegiatan ekonominya.
“Oleh karena itu, dalam kegiatan PPM, melalui penyuluhan-penyuluhan kami berusaha membangun kesadaran masyarakat agar mau memanfaatkan BUMDes sebagai bagian kegiatan ekonomi mereka. Dalam saat bersamaan juga mendorong peningkatan kapasitas pengelola BUMDes,” ujarnya.
Permasalahan yang mendasar adalah masih rendahnya pemanfaatan lembaga ekonomi, khususnya BUMDes dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Hal ini disebabkan di antaranya ialah minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyusunan dan pengembangan usaha/bisnis BUMDes setempat.
Ia juga menekankan pentingnya terjalin kerjasama antara aparat pemerintah desa dengan masyarakat sehingga terbentuknya kesepahaman untuk mengoptimalkan peranan BUMDes dalam mendorong perekonomian masyarakat desa.
Pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran diawali dengan memberikan penyuluhan tentang penyusunan dan pengembanagan usaha/bisnis Badan Usaha Milik Desa. Peserta pelatihan diikuti oleh masyarakat baik sebagai aparat desa, anggota Karang Taruna ataupun masyarakat sebagai pengusaha.
Materi yang diberikan pada kegiatan PPM tersebut meliputi kewirausahaan dengan tujuan untuk memotivasi dan membangun pola pikir baru mengenai pengembangan usaha yang sudah dan sedang dilaksanakan maupun rencana usaha yang baru dan akan dilaksanakan.
Ia mengapresiasi tingginya animo masyarakat terhadap kegiatan tersebut, terlihat dari antusiasme warga dalam menanggapi pemaparan materi yang disampaikan. Hal ini terbukti dari disampaikannya beberapa pertanyaan terkait stretegi pengembangan usaha yang ada di Desa Cintaratu melalui pemberdayaan BUMDes.
“Mereka menginginkan setelah pelatihan ini, BUMDes yang ada mampu menyusun program dan kegiatan yang membumi serta aplikatif dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat yang ada di Desa Cintaratu,” katanya.
Ia berharap, setelah dilaksanakannya penyuluhan dan pelatihan, masyarakat Desa Cintaratu dapat menambah ilmu pengetahuan baru tentang tata cara mengelola kegiatan usaha yang ada di Desa dengan memanfaatkan lembaga BUMDes. Kemudian terjalinnya kerjasama antara anggota masyarakat dengan aparat desa dalam bersama-sama membangun Desa Cintaratu dengan memanfaatkan potensi yang ada dan dimiliki oleh desa dan masyarakat.
Pihaknya juga berencana untuk melakukan pendampingan secara intensif ke depannya terhadap BUMDes tadi, agar ketercapaian programnya bisa terukur serta menjadi bahan untuk monitoring dan evaluasi ke depan. (M.Ridwan)***