TASIKMALAYA,(KP-ONLINE).- Kerap terjadi bencana pohon tumbang pada saat hujan disertai angin kencang, tim Reaksi Cepat (RC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya melakukan penebangan sejumlah pohon yang berada di Jalan Cigeureung, Kelurahan Nagarasari,Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Minggu (16/02/2020) malam.Hal itu dilakukan sebagai antasipasi pohon tumbang dikarenakan angin kencang dan hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini kerap melanda Kota Tasikmalaya.
Dengan mengerahkan peralatan yang ada, personil TRC BPBD dibantu petugas dari PLN, serta Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, membabat habis pohon yang telah lapuk dan rawan untuk tumbang.
“Ada sekitar 3 pohon berukuran besar di sepanjang Jalan Cigeureung,Kota Tasikmalaya yang kami tebang,” kata Manager Pus Dal Ops BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman, usai kegiatan.
Menurutnya, penebangan pohon tersebut menindaklanjuti Laporan Masyarakat yang merasa khawatir atas keberadaan pohon tersebut . Warga menilai, keberadaan pohon yang sudah lapuk dapat membahayakan apa saja yang ada dibawahnya baik rumah penduduk maupun pengguna jalan.
“Kegiatan pada malam hari ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat dimana tadi pagi kami mendapat laporan ada tiga pohon yang membahayakan di Jalan Cigeureng. Saat hujan kemarinpun ada beberapa batang pohon yang patah sehingga warga khawatir patahan tersebut membahayakan khususya penguna jalan ,” ucapnya.
Selain melakukan pemantauan lapangan oleh TRC BPBD, dalam upaya mengantisipasi musibah yang disebabkan pohon perindang, pihak BPBD juga meminta jajaran kelurahan dan kecamatan termasuk masyarakat umum untuk turut memantau kondisi pohon perindang di masing-masing wilayah.
Apabila ada pohon perindang yang membahayakan, agar segera dilaporkan ke BPBD Kota Tasikmalaya.
“Selain pohon perindang, kalau ada pohon membahayakan di tengah tengah pemukimam warga, kami juga siap membantu. Asalkan sudah ada izin dari yang punya pohon,” ujar Harisman.
Dalam menindaklanjuti laporan adanya pohon perindang yang dianggap membahayakan pengguna jalan, BPBD tidak serta merta akan melakukan penebangan. Apabila pohon perindang masih hidup dan kondisi batangnya masih kuat, maka akan dilakukan pemangkasan bagian dahan ataupun rantingnya.
“Tidak asal tebang. Seperti yang tadi, karena ranting pohonnya sudah ada yang patah, terpaksa kami tebang. Tetapi kalau masih hidup dan belum sampai lapuk, hanya kami pangkas saja,” katanya (Asep MS)***