BANJAR,(KP-ONLINE).-Bantuan Operasional Siswa (BOS) untuk alokasi pertaman sudah cair pada 26 Februari 2020, kemarin. Sebanyak 84 Sekolah Dasar (SD) serta 24 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah tersalurkan melalui rekening masing-masing sekolah.
Ditemui di ruang kerjanya, Surdam, anggota tim pengelola BOS dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, sekaligus Kasi Sarana dan Prasarana (sarpras), menyebutkan jika BOS tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.
“Sebanyak 84 SD atau 15216 siswa alokasi BOS-nya Rp. 900 ribu persiswa dan pertahun, sedangkan untuk SMP sebanyak 24 atau 8118 siswa, mendapatkan Rp 1,1 juta persiswa dan pertahun. Sebelumnya untuk SD hanya Rp 800 ribu persiswa, sedangkan SMP hanya Rp 1 juta persiswa-nya. Jadi ada peningkatan Rp 100 ribu persiswanya,” terang Surdam, Kamis, (05/03/2020).
Lanjutnya, pembagian BOS tersebut terbagi 3 termin, tahap pertama sebanyak 30 persen yang sudah cair pada Februari lalu, tahap kedua 40 persen direncakan bulan Mei, dan tahap ketiga 30 persen pada sekitar bulan September.
“Data yang cair sekarang ini, mengambil data siswa pertanggal 31 Agustus 2019, dan penggunaannya sudah diatur dalam Permendikbud Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 8 tahun 2020, tentang petunjuk teknis operasional sekolah reguler,” terangnya.
Perihal honor operasional bagi hononer yang ada di sekolah sendiri, diungkapkan Surdam sudah termaktub dalam Permendikbud tersebut, namun tidak menutup kemungkinan bisa ditambah lagi, tergantung dari kebijakan tiap sekolahnya.
“Jika melihat tahun kemarin, honor hingga 15 persen paling tinggi untuk di sekolah negeri, untuk swasta 50 persen, tergantung dari sekolahnya masing-masing, dan kita sempat rapat bareng MKKS didorong ada peningkatan sebesar 10 persen hingga 15 persen untuk sekolah negeri,” imbuhnya.
Ditemui terpisah, Diky Agustaf, Ketua Komite SDN 1 Banjar, menyebutkan jika di sekolahnya tersebut sudah menganggarkan honor honorer sebesar 24,9 persen dari dana BOS. Penerapan tersebut sudah dimulai pada Januari 2020, kemarin, sehingga honorer mendapatkan rapel dari kekurangan pembayaran bulan januari dan februari 2020.
“Penghonoran di sekolah kami berbasis kinerja, diantaranya, masa kerja, jam tatap muka dan jam kerja. kalau dirata-ratakan di sekolah kami honorer bisa mendapatkan honor diangka hampir ke Rp. 900 ribu/bulan,” ucap Diky.(Agus Berrie)***