TASIKMALAYA, (KP ONLINE ).-
Menghadapi Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020, Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Kab. Tasikmalaya mengambil sikap akan menjadi Satgas Anti Politik Uang. Sikap ini diambil agar proses Pilkada Kab. Tasikmalaya bisa berjalan dengan “fair”.
Penegasan itu dikatakan Ketua Distrik AMS Kab. Tasikmalaya, Dr. Basuki Rahmat, Senin (21/9/2020).
“AMS akan menjadi watchdogs (Anjing pengawas-red) atau Satgas Anti Politik Uang,” kata Basuki.
Sikap ini diambil oleh AMS menurut Basuki, karena sesuai dengan semboyan pakusarakan, yaitu “pamageuh lembur”. “Yang didasari wangsit Siliwangi, nyungkemkeun acining asih ka lemah cai ku wening ati, ngabakti jiwa raga ka nagara ku balungbang rasa,” paparnya.
Namun selain itu, sikap ini diambil karena AMS melihat, sejak Pilkada langsung digelar dari tahun 2005, proses pendewasaan demokrasi yang dicita-citakan justru tidak terwujud. Sebaliknya, pilkada langsung menurutnya justru malah melahirkan banyak pemimpin-pemimpin yang korup. “Fakta statistik membuktikan, ratusan kepala daerah terjerumus dalam kasus korupsi,” kata dia.
Hal ini, kata Basuki, karena dalam proses pilkadanya, para calon kepala daerah itu melakukan cara-cara menghalalkan segala cara, salah satunya dengan melakukan politik uang. “Makanya, untuk melahirkan pemimpin yang amanah di Kabupaten Tasikmalaya, kami akan menjadi watchdog. Kami akan menjadi Satgas Anti Politik Uang,” katanya.
Apalagi menurut Basuki, pasukan AMS tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya dari tingkat distrik hingga tingkat RT. “Pasukan kami sudah siap mengawasi jalannya pilkada agar berlangsung dengan fair, tanpa politik uang,” tegasnya.(Zul)***