Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Jajanan Sekolah di Banyumas 73,3 % Mengandung Bakteri Berbahaya

- 12 April 2011, 07:21 WIB
BPOM Jateng menyatakan bahwa  kerupuk untuk campuran soto di Banyumas Jawa Tengah positif menggunakan zat pewarna tekstil atau  rodamin. Unsur kimia dalam Rodamin B merusak lever dan ginjal . BPOM melarang peredaran krupuk yang berwarna genjreng. Sebanyak 60 perajin dilakukan pembinaan.*
BPOM Jateng menyatakan bahwa kerupuk untuk campuran soto di Banyumas Jawa Tengah positif menggunakan zat pewarna tekstil atau rodamin. Unsur kimia dalam Rodamin B merusak lever dan ginjal . BPOM melarang peredaran krupuk yang berwarna genjreng. Sebanyak 60 perajin dilakukan pembinaan.*

PURWOKERTO,(PRLM).- Sebanyak 73,3 persen berbagai jenis makanan yang dijual pedagang di sekolah di Banyumas Jawa Tengah mengandung bakteri berbahaya, seperi bakteri e-coli yang bisa menyebabkan diare. Sebanyak 26,6 persen sampel makanan yang dikirim ke BPOM mengandung pewarna rodhamin atau pewarna yang biasa digunakan untuk tekstil, diantaranya adalah kerupuk untuk campuran soto. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr Widayanto, Selasa Widayanto, Selasa (12/4), mengatakan, dari 15 sampel jajanan anak sekolah yang diambil dari pedagang di sekolah cukup mengejutkan. 'Penggunaan pewarna ini sangat berbahaya karena bisa mengganggu fungsi ginjal dan hati,'' katanya. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel makanan yang dikirim ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (Balai POM) menyebutkan bahwa sebanyak 26,6 persen sampel makanan yang dikirim ke BPOM mengandung pewarna rodhamin atau pewarna yang biasa digunakan untuk tekstil, dan 73,3 persen mengandung bahan pemanis buatan. Jenis makanan yang tidak higenis antara lain bakso-baksoan seperti cilok atau makanan sejenis mie. "Dari hasil uji sampel yang kita lakukan, makanan jajanan tersebut banyak yang mengandung bakteri, pewarna tekstil dan juga pemanis buatan,"jelasnya. Kepala Balai POM Semarang, Supriyanto membenarkan bahawa hasil sampel jajajan anak sekolah mengandung Rodhamin. Salah satunya adalah krupuk yang banyak digunakan penjual soto di Purbalingga, ternyaya juga mengandung Rodhamin."Kerupuk yang mengandung pewarna tekstil warnanya terlihat mennyolok, warna tersebut tidak menghilang jika terkena tangan. warna tersebut tertinggal dilidah. Sebaiknya makanan tersebut dihindari,"katanya. Pihak DKK Banyumas, menurut Widyanto, sampai saat ini masih melakukan pembinaan terhadap 60 penjual makanan di sekolah unntuk memperhatikan aspek kesehatan makanan yang dijual ada anak-anak.(A-99/A-120)***

Editor: Administrator


Artikel Pilihan

Terkini

Dapatkan konten ekslusif "Langganan
sekarang
dan tetap
up to date!"
Email Address:

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x