Panen Jagung Tembus 47.214 Ton

- 23 November 2017, 04:05 WIB
Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita bersama beberapa pejabat melakukan gerakan tanam jagung di wilayah Pandeglang Selatan.*
Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita bersama beberapa pejabat melakukan gerakan tanam jagung di wilayah Pandeglang Selatan.*

PANDEGLANG, (KB).- Produksi hasil panen jagung di Kabupaten Pandeglang, tahun 2017 mampu menembus target 47.214 ton dari lahan tanam seluas 51,456,8 hektare.  Dengan pencapaian hasil panen jagung tersebut, Dinas pertanian (Distan) setempat optimistis produksi jagung terus mengalami peningkatan. Selain itu, optimistis Pandeglang menjadi daerah lumbung jagung terbesar di Banten dan nasional. Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Distan setempat, Nasir MD mengatakan, berdasarkan data calon petani calon lahan (CPCL) jumlah luas lahan penanaman jagung mencapai 51.456,8 hektare. Sasaran benih jagung yang sudah terealisasikan tahun 2017 sebanyak 48.327 hektare, dengan total tanam 34.301 hektare. "Dari total benih jagung yang sudah tanam, hasil produksi panennya sekitar 47.324 ton dengan luas lahan 15.738 hektare," katanya. Menurut dia, tahun 2017 pemerintah melalui Dipa Provinsi Banten luas lahan tanam bisa seluruhnya terealisasi, yaitu 51.456, 8 hektare. Tetapi, karena di bulan ini petani memasuki tanam padi, maka kemungkinan peluasan sisa lahan tanam itu bisa mulai dilakukan pada awal tahun 2018. "Jadi dari total target lahan tanam, sisa lahan yang belum tertanam sekitar 3.144 hektare. Itu baru bisa terealisasikan nanti di tahun 2018,” ujarnya. Ia mengatakan, total lahan penanaman jagung tersebar di 35 kecamatan dengan memanfaatkan lahan tadah hujan. Untuk mencapai target hasil produksi, pihaknya saat ini terus menggenjot upaya penanaman. Pihaknya optimistis luas lahan panen 15.738 hektare bisa bertambah. "Kami terus memaksimalkan pencapaian hasil produksi panen jagung ini. Apalagi, tahun 2018 target lahan tanam ditambah menjadi 26.000 hektare," ucapnya. Untuk pemasarannya sendiri, kata dia, pemerintah melibatkan beberapa pihak, antara lain Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Pandeglang, BUMD Serang, Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Banten, gudang Jetpan Komputer Serang-Lampung dan juga usaha-usaha milik perseorangan atau tengkulak. "Harga Pokok Penjualan (HPP) jagung sendiri berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 3.600 per kilo untuk jagung yang sudah berupa biji (pipilan). Sedangkan untuk jagung dalam keadaan tongkol atau masih dalam keadaan bonggol harga per kilonya Rp 1.200 hingga Rp 1.800," tuturnya. Pihaknya akan terus mengoptimalkan lahan tadah hujan demi mencapai target produksi panen jagung. Apalagi, Kabupaten Pandeglang memiliki target bisa menjadi daerah pemasok jagung terbesar dengan jumlah kebutuhan jagung 1,7 ton di Banten. "Kalau bisa mencapai target kita bisa memasukkan jagung wilayah Banten," katanya. (PG)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x