PANGANDARAN,(KP-ONLINE).-Sejumlah atlet karate Koporyu Jujitsu Indonesia (KJI) Cabang Pangandaran menggondol sebanyak 5 medali emas pada turnamen Nasional Jujitsu Sifyan Hambally Cup 1 yang diselenggarakan di Bandung beberapa pekan lalu.
Salah satu tim pelatih Jujitsu Gustian Satriajie K mengatakan, pada turnamen Nasional Jujitsu yang di gelar di GOR Saparua di Bandung kemarin Koporyu Jujitsu Indonesia (KJI) Cab. Pangandaran mengirimkan sebanyak 16 atlet.
Dari turnamen yang diikuti sebanyak 199 atlet peserta dari berbagai daerah lanjut Gustian ada tiga katagori yang dipertandingkan yaitu Kata WSDK Show Sistem dan fighting sistem
Lanjut dia, kontingen Pangandaran hanya mrngirimkan sebanyak 2 tim putri dan 2 tim putra kelas katagori Kata WSDK dan katagori show sistem yang merupakan pelajar SD dan SMP dan 1 tim putri pelajar SMP, SMA/SMK.
“Alhamdulillah kami mendapat juara 1 dan menyabet sebanyak 5 medali emas untuk katagori Kata WSDK dan Fighting Sistem putra putri,” ujar Gustian, Senin, (9/12/2019).
Belum sampai di situ, kontingennya juga telah menyabet 6 medali perunggu lewat katagori Show sistem putra dan putri serta fighting sistem putri.
“Meski kami baru berdiri selama 4 bulan dengan segala keterbatasan, tetapi kami bisa menggondol 5 medali emas dan 6 perunggu diajang turnamen di tingkat nasional,” ungkap Gustian yang didampingi oleh Ketua KJI Cab Pangandaran Garnis Hermawan.
Sementara di tempat terpisah Ketua Pengurus Besar Jujitsu Indonesia Cab Pangandaran Sulyanati SH.MKN memberikan apresiasi kepada teman-teman KJI yang baru seumur jagung dengan keterbatasan fasilitas sarana dan anggaran tetapi tidak mengurangi dan menurutkan rutinitas bagaimana sebuah perguruan karate sejak usia dini sebagai aktifitas keolahragaan.
“Ini bagus ya untuk mengisi waktu luang bagi anak-anak usia muda juga adanya dorongan dari para orangtua yang telah mempercayakan anaknya mengikuti aktifitas yang positif ini, yang akhirnya bisa membuahkan prestasi ” ujarnya.
Kalau berbicara keterlambatan, dirinya sebagai ketua yang peduli dan tidak menganggap anggaran dari pemerintah itu vital, terbukti dengan anggaran swadaya dan keterbatasan fasilitas dan sarana, selama kita serius hasilnya bisa positif.
“Jujur ya anggaran dari APBD kita belum ada sama sekali. Dalam posisi tidak menuntut dan meminta tetapi kalau ada hak karena kita cabor tentu kita akan berterimakasih karena itu akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjang sarana prasarana latihan. Sekarang saja kita tidak berbicara banyak apalagi ada suport dari pemerintah tentu semangat anak-anak akan ssmakin besar untuk berlomba mendapatkan prestasi,” ujarnya. (Agus Kusnadi)***