SUMEDANG,(KP-ONLINE).- Daerah Aliran Sungai Cileuleuy rawan terjadi longsor. Mengantisipasi terjadinya longsor tersebut Pemerintah Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan membangun tembok penahan tebing (TPT) di lokasi yang biasa terkikis aliran sungai.
TPT dibangun tepat di sekitar aliran Sungai Cileuleuy, pinggir Jalan Cut Nyak Dien, persis bibir lingkungan RT 03/06. Di tempat itu selain sering terkikis luapan sungai, juga sering dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga yang tidak bertanggungjawab.
“Kami memang sengaja membangun TPT pada tebing aliran Sungai Cileuleuy di Lingkungan RT 03/06 ini, dengan tujuan untuk mengantisipasi ancaman longsor akibat pengikisan aliran sungai,” kata Lurah Regol Wetan, Mahdi, Senin (18/11/2019).
Menurut Mahdi, sesuai perencanaan TPT yang dibangun di bantaran Sungai Cileuleuy itu panjangnya mencapai 15 meter dengan ketinggian rata-rata 6 meter.
Dengan dibangunnya TPT tersebut, kata Mahdi, diharapkan tebing penyangga pemukiman di lingkungan tersebut ke depannya bisa menjadi lebih aman, tidak terus-terusan habis terkikis oleh luapan dari aliran Sungai Cileuleuy.
Dengan dibangunnya TPT ini selain untuk mengantisipasi longsor, mudah-mudahan tidak digunakan lagi untuk tempat membuang sampah liar.
Untuk membangun TPT ini, menghabiskan dana Rp 162 juta yang semuanya berasal dari anggaran keluarahan.
Selain membangun TPT di sungai Cileuleuy kata Mahdi pada saat bersamaan juga membanguna TPT di aliran Sungai Cipicung yang panjangnya mencapai 23 meter dengan ketinggian 3 meter.
TPT di aliran Sungai Cipicung ini, lanjut Mahdi, sedang dibangun untuk mengantisipasi ancaman banjir yang selalu terjadi pada musim hujan.
“Kalau musim hujan tiba, aliran Sungai Cipicung ini suka meluap ke pemukiman dan membanjiri lingkungan warga. Maka sebelum musim hujan tiba, kami membangun TPT ini supaya ketika air meluap, tidak langsung masuk ke pemukiman penduduk,” ujarnya. (Taufik Rochman”)***