PANGANDARAN,(KP-ONLINE).-Petugas medis sebagai garda terdepan dalam penanganan Pandemi Covid-19 terus berupaya dan ikhtiar melakuan tugas terbaiknya, meski mereka yakini pekerjaan tersebut sangat beresiko kematian kepada mereka jika dalam perjalanan pekerjaannya ada kelalaian dalam protokol kesehatan, baik sengaja ataupun tidak.
Ya, seperti itulah sedikit yang terungkap dalam obrolan “KP” dengan Kepala Labkesda Kabupaten Pangandaran Aang Syaefurahmat, S.KM. Di sela sela istirahat sesuadah bertugas mengatakan, karantina khusus bagi pemudik, skrining dan diagnosa baik rapid test maupun sampling swab terus dilakukan dan banyak upaya-upaya lainnya yang ditempuh, dengan satu tujuan, memutus mata rantai penyebaran covid-19 dan menekan kematian akibat pandemik ini.
“Kiranya hanya itu sebagai makhluk yang mampu kita lakukan, selebihnya hanya Alloh SWT yang menentukan,”ungkapnya.
Menurutnya, terlepas dari ikhtiar mati-matian menekan sebaran covid, pemerintah mengambil kebijakan relaksasi sektor ekonomi, perdagangan industri dan wisata. Ia menyambut baik, karena kata dia, hal itu mungkin sebagai bentuk antisipasi terhadap kondisi perekonomian masyarakat meski ia sangat menyadari sepenuhnya hal ini bukan tidak beresiko outbreak kasus bisa saja terjadi.
“Satu satunya upaya memutus mata rantai penyebaran covid adalah meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, atau DJCM itu yang kerap didengungkan pimpinan kita. Serta upaya maksimal pemerintah daerah melakukan upaya preventif bagi orang-orang yang berkunjung ke Pangandaran,”tuturnya.
Dengan kondisi saat ini, ucap dia, semua lelah, semua jenuh dan semua beresiko. Baginya hanya keikhlasan yang akan membuat semua itu menjadi ibadah, sebagaimana musibah banjir, gempa, tsunami dan pandemik covid-19 ini pun akan berlalu. Sekarang katanya, tinggal sebagai makhluk bisa mengambil hikmah dari semua ini.
“Semua yang bernyawa akan mengalami kematian. Sebaik apapun pembangunan sehebat apapun program akan kita tinggalkan. Kita hanya mengambil bagian sekecil apapun sebagai ibadah semoga diberi keikhlasan meskipun sekedar menjaga tempat karantina, mengisi air untuk CTPS dan lain sebagainya,”ujarnya.
“Do’a kami untuk para pemimpin kami, para tenaga medis dan semua sektor yang turut bahu membahu menanggulangi covid-19, semoga diberi keikhlasan, taufiq dan hidayah,”tambahnya sambil berkaca-kaca.(Muslih Jerry)***