TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).– Angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya tertinggi dibandingkan dengan kota lain di Jawa Barat. Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, H.Muhammad Yusuf saat menghadiri kegiatan Pelatihan UMKM Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya bertempat di Rumah Makan Baraya Sunda Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Kamis (20/2/2020).
Untuk itu, ujar Yusuf, pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dengan menciptakan wirausaha baru menggandeng pihak swasta.
“Seperti dengan kegiatan ini, saya atas nama pemerintah sangat mengapresiasi perusahaan swasta yang mau bekerjasama merekrut calon-calon wirausaha, dengan menjaring 100 pengangguran untuk dijadikan wirausahawan dengan cara bekerjasama dengan PT Sumber Prima Anugrah Abadi (PT SPAA),” ujar Yusuf.
Dengan kata lain, ujar Yusf, pemerintah sangat tebantu dengan adanya pihak swasta yang mau merekrut tenaga kerja. Sehingga program pengentasan pengangguran dan penurunan angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya bisa terbantu.
Walaupun untuk di tahun ini angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya berdasarkan data BPS terus turun yaitu di angka 11,6 persen. “Padahal dua tahun sebelumnya waktu saya awal menjabat dengan Pak Wali Kota angkanya masih di 14,6,” katanya.
Termasuk angka pengangguran di Kota Tasikmalaya juga turun menjadi 0,04 persen dari jumlah angka pengangguran yang jumlahnya masih ribuan.
Untuk itu, pihaknya berpesan agar para peserta yang terpilih mengikuti pelatihan agar benar benar mamanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin.
“Karena selain diberi pelatihan untuk kemudahan usaha mereka juga diberi peralatan secara cuma cuma. Jalani sekecil apapun peluang usaha karena tidak ada pengusaha besar kalau tidak dari usaha kecil dulu,” katanya.
Kepala Disnaker Kota Tasikmalaya, Rahmat Mahmuda menuturkan, perusahaan yang bekerjasama dengan pihaknya dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan ini adalah produsen pangan bidang makanan.
“Seperti sosis, bakso, nugget dan lainnya. Ini produsen terbesar di Indonesia, Harmoni. Kita kerjasama dalam rangka menciptakan pengusaha kecil yang baru,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Rahmat, program ini secara instan bisa mengurangi angka pengangguran. Karena setelah dilatih, mereka bisa langsung bekerja.
“Peserta kita alokasikan 100 orang. Tapi yang mendaftar hampir 200 orang. Maka kalau ini berhasil, kita lanjutkan ke tahap kedua,” katannya.
Program tersebut kata dia, untuk mereka yang belum bekerja dan belum usaha. “Jadi ini salah satu terobosan kita yang berkolaborasi dengan pihak perusahaan. Mereka langsung mengikuti pelatihan dan nanti kita bantu pemasarannya,” jelasnya.
Supervisior Area Priangan Timur PT Sumber Prima Anugrah Abadi, Agus menandaskan, tujuan dari pelatihan tersebut pihaknya ingin membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Tasikmalaya. “Jadi kita kerjasama dengan Disnaker Kota Tasikmalaya dalam membuat usaha baru ini,” tandasnya. (Asep MS)****