SUMEDANG, (KP-ONLINE)- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menganalisa asal anak buaya yang ditangkap oleh warga di perairan Waduk Jatigede tepatnya di blok Cisurat, Desa Cisurat, Kecamatan Wado pada Rabu (24/6/2020) sore.
Menurut Analis Data Perlindungan, Seksi Konversi Wilayah (SKW) 3, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Toni Setiana S.Hut., ada beberapa kemungkinan dari mana anak buaya itu berasal.
Salah satu analisanya kemungkinan besar anak buaya itu sebelumnya ada yang memelihara. Namun karena sudah tidak mampu memelihara, kemudian anak buaya itu dilepas. Bisa dilepas di sungai ataupun langsung dilepas diperairan Waduk Jatigede.
Toni mencontohkan, sekitar dua minggu lalu, ada kasus di Pengalengan Bandung, salah seorang warga memelihara buaya. Ketika buaya beranjak besar, hingga badannya mencapai panjang 3 meter, si pemelihara tidak mampu lagi memelihara. Akhirnya pemelihara tersebut menelpon pihak BKKSDA untuk mengevakuasi buaya yang dipeliharanya.
“Nah untuk yang di Jatigede mungkin saja kasusnya seperti yang di Pengalengan Bandung. Tapi masih banyak kemungkinan lainnya,” ucap Toni.
Adanya pendapat anak buaya yang ditemukan di perairan Waduk Jatigede berasal dari penangkaran di Garut, Toni menyatakan bahwa di Garut tidak ada penangkaran resmi. Ia lebih menganalisa anak buaya itu, buaya yang dipelihara kemudian dilepaskan.
“Kemungkinan membuangnya ke sungai ya sampailah ke perairan waduk,” katanya.
Pihaknya, kata Toni, Rabu siang ini telah menerima satu ekor anak buaya yang ditangkap oleh warga di perairan Waduk Jatigede tepatnya di blok Cisurat, Desa Cisurat, Kecamatan Wado pada Rabu (24/6/2020) sore.
Penyerahan anak buaya jenis buaya muara atau crocodylus porosus sudah tercatat dalam administrasi BKKSDA.
Kemudian, tambah Toni, terkait langkah BKKSDA selanjutnya, meminta kepada semua pihak termasuk masyakarat yang baerada di wilayah perairan Jatigede untuk segera melapor jika kembali ditemukan buaya.
“Kita ada tim evakuasi satwa liar. Tapi untuk sementara, mungkin secara aktif untuk mencari keberadaan buaya di perairan waduk sepertinya sih belum akan dilakukan. Tapi, ketika masyarakat menemukan kembali adanya buaya (di Waduk Jatigede).
Ya kita akan bergerak dengan berbagai cara untuk mengevakuasi buaya tersebut. Kita siap siaga jika, ada laporan kita langsung bergerak,” tuturnya. (Nanang Sutisna)***